Rabu, 05 Oktober 2011

PERILAKU DAALAM BERORGANISASI < TUGAS >


TEKNIK MOTIVASI


     Hidup ini tanpa motivasi akan menjadi hidup yang tidak bergairah. Memberi motivasi kepada orang lain lebih mudah kita lakukan. Namun terkadang, sulit bagi diri kita sendiri untuk tetap termotivasi agar kita dapat mencapai apa yang menjadi tujuan dan kesuksesan kita.

     Entah itu di rumah, di dunia kerja, di dunia bisnis ataupun di sekolah. Pada kenyataannya justru memotivasi diri kitalah yang paling sulit kita lakukan sendiri. Mungkin ini tidak saya rasakan sendiri tapi pasti rekan-rekan pernah mengalami sendiri bagaimana sulitnya kita memotivasi diri sendiri.


    Pikirkan dulu hasil yang akan didapat. Mungkin Salah satu alasan Anda kehilangan motivasi karena Anda lupa hasil dari kegiatan atau aktifitas yang Anda lakukan. Karena itu bila Anda merasa Anda tidak ingin melanjutkannya atau gampangannya udah mau nyerah dan putus asa, maka ingatlah hasil akhir yang akan Anda peroleh setelah menyelesaikannya. Misalnya, jika Anda kehabisan tenaga di tengah suatu proyek bangunan, silakan buat pertanyaan untuk diri Anda “apa hasil yang akan saya dapat bila telah selesai? Tentunya Anda akan mendapatkan imbalan atau gaji. atau mungkin hasil dari proyek ini akan memberikan keterampilan baru atau memberikan pengalaman baru bagi Anda. Usahakan untuk selalu menempatkan apa yang akan Anda peroleh kelak setelahnya di pikiran Anda. Sesungguhnya, apa yang Anda lakukan pasti membuahkan hasil yang positif asal apa yang Anda lakukan benar-benar positif.

     Salah satu faktor utama untuk tetap menjaga motivasi dalam diri Anda adalah hasil yang akan didapat. Biasanya Anda ingin ikut suatu kegiatan jika sudah nyaman atau menyenangkan. Enjoy merupakan motivator.
     
     Bila Anda menemukan rutinitas yang membosankan dan Anda sedang mengalami krisis motivasi terhadap rutinitas itu, cobalah untuk membuatnya menjadi enjoy. Misalnya, Anda mungkin ingin menurunkan berat badan tetapi jenuh mengunjungi tempat fitnes setiap hari dan melakukan latihan yang lumayan membosankan. Cobalah untuk menggantinya dengan aktifitas lari pagi ditempat yang Anda sukai bersama anak, suami, istri atau sahabat karib Anda di pagi hari yang segar. Tentu hal ini akan memberikan energi motivasi yang lebih baik dibanding Anda menjalankan aktifitas dengan beban kejenuhan di tempat fitness.

     Selain itu, terkadang teman-teman dan keluarga dapat menjadi motivator bagi Anda. Memilih seseorang dari mereka yang benar-benar dapat membangkitkan semangat Anda dan Anda tetap bergerak maju kedepan. Menjadikan orang ini sebagai pribadi yang membawa Anda termotivasi dan membiarkan mereka tahu bahwa Anda mengandalkan mereka untuk tetap bergerak dan memotivasi Anda. Pastikan untuk memilih orang yang sabar menuntun Anda, penuh dengan energi dan membangkitkan jiwa serta membakar api motivasi dalam diri Anda, hingga Anda akan selalu termotivasi untuk melakukan sesuatu apa yang perlu Anda lakukan.
















Minggu, 02 Oktober 2011

RESUME 4 APBO

DIAGRAM AKTIVITAS


Diagram menggambarkan rangkaian aliran aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Diagram aktivitas di pakai juga pada business modeling untuk menunjukkan rangkaian aliran aktifitas proses bisnis. Di struktur diagram tersebut mirip flowchart atau Data Flow Diagram pada perancangan terstruktur. Diagram aktivitas sangat bermanfaat apabila akan membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan. Activity diagram dibuat berdasarkan beberapa use case pada use case diagram.
Elemen-elemen utama yang digunakan dalam diagram aktivitas :
1.      Swimlanes, menunjukkan siapa yang bertanggung jawab melakukan aktivitas dalam suatu diagram.
2.      Aktivitas, adalah kegiatan dalam alur kerja (workflow).
3.      Entitas bisnis, adalah entitas-entitas yang digunakan dalam alur kerja.
4.      Transisi, menunjukkan bagaimana alur kerja itu berjalan dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya.
5.      Titik keputusan, menunjukkan di situ sebuah keputusan perlu dibuat dalam alur kerja.
6.      Sinkronisasi, menunjukkan dua atau lebih langkah dalam alur kerja berjalan sesuai serentak.
7.      Keberadaan awal (start state), menunjukkan di situ alur kerja dimulai.
8.      Keberadaan akhir (end state), menunjukkan di situ alur kerja berakhir.

Contoh